Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Menyongsong Ekonomi Kreatif, Pramuka UIN SATU Tulungagung Siap Kampanyekan Ecoprint!.

Gambar
Sebagai salah satu gerakan Ekonomi Kreatif yang menjadi pilar menuju Tulungagung Smart City mulai disoroti. Berbagai Stakeholder, baik mulai dari Dinas terkait, Pelaku Usaha skala Mikro atau Makro telah melakukan persiapan. Tidak hanya itu, Pramuka UIN SATU Tulungagung pun juga tidak ingin ketinggalan momentum tersebut. Jalinan kerja sama dengan Pelaku UMKM mulai digencar-gencarkan. Sabtu (30/10/2021) Pramuka UIN SATU Tulungagung melakukan komunikasi sebagai langkah awal kerja sama berkelanjutan dalam bidang Boutique dan Craft dengan salah satu pelaku UMKM di Tulungagung.  Boutique dan Craft El Hijaaz yang belokasi di Desa Tambakrejo Kec. Sumbergempol Kab. Tulungagung yang bergerak dalam bidang Fashion dan Kerajinan berbahan dasar alam menjadi mitra Pramuka UIN SATU Tulungagung. Sejak Masa Orientasi Pramuka Pandega Angkatan 33, Pramuka UIN SATU Tulungagung sudah bermitra dalam rangka Pelatihan Batik Shibori (Batik Celup).  Selain Batik Shibori (Batik Celup), Boutique dan Craft...

REFLEKSI SOEMPAH PEMOEDA PRAMUKA UIN SATU TULUNGAGUNG.

Gambar
Kamis (28/10/2021) diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. DWARAPALA, sebuah lembaga kajian diskusi sejarah, budaya, dan literasi yang dinaungi oleh Pramuka UIN SATU Tulungagung ikut berpartisipasi dalam peringatan sumpah pemuda tahun ini. Gebyar Sumpah Pemuda Kabupaten Tulungagung Refleksi Kepemudaan dengan tema "Pemuda Piandel Nagari"  yang diselenggarakan oleh Afiliasi Pemuda Tulungagung, menjadi momen yang sakral untuk Pemuda Tulungagung. Tidak ketinggalan dalam momentum yang berharga ini, Sebagai Pramukawan sekaligus menjadi Mahasiswa juga harus mengambil momen sekaligus merefleksikan makna dari sumpah pemuda itu sendiri. Muhammad Nasrudin, salah satu Staf DWARAPALA mengungkapkan "Sebagai pemuda harus berkontribusi aktif untuk masa depan Negara. Pemuda merupakan ujung tombak dari masa depan sebuah Negara. Sebagai generasi penerus Bangsa", ujar Annas Malam Sumpah Pemuda merupakan refleksi dimana pemuda harus bersatu untuk menuju Indonesia emas. Ketua Asosiasi Ma...

Yasin Tahlil Kado Untuk Para Leluhur dalam Rangka Hari Jadi Pramuka UIN SATU Ke-34.

Gambar
Dies Maulidiyah merupakan momen yang sangat sakral bagi Pramuka UIN SATU Tulungagung. Pasalnya, agenda tersebut adalah peringatan hari jadi Pramuka UIN SATU Tulungagung yang ke-34, berbagai persiapan mulai nampak tertata, Kamis (28/10/ 2021 ). Mulai dari penataan background serta latihan hadroh. Bidang AGSOS (Agama dan Sosial) pun ikut berpartisipasi menyosong kegiatan tersebut, salah satunya dengan melaksanakan rutinan yasin tahlil atau sering disebut dengan YASINTA. Kegiatan ini dilaksanakan di Sanggar 2 Pramuka UIN SATU Tulungagung. Sekaligus menjadi lokasi peringatan hari jadi yang ke-34. YASINTA pada kesempatan kali ini diimami (dipimpin) oleh Mohammad Harun (Ketua Dewan Racana  03-113 ). Diawali dengan membaca Surat Yasin kemudian dilanjutkan dengan membaca tahlil hingga do'a penutup. Ketua Sanggar 2 Pramuka UIN SATU Tulungagung, Febri Nur Hidayanto mengungkapkan bahwa dalam menyongsong hari jadi, kegiatan mengirim do'a kepada para leluhur merupakan hal yang penting dilak...

Pramuka UIN SATU Tulungagung Memperingati HSN 2021 dengan Bedah Buku dan Diskusi

Gambar
Peringatan Hari Santri Nasional merupakan momentum yang ditungu-tunggu pada Bulan Oktober ini. DWARAPALA (Diskusi Wawasan Pramuka Pandega Lingkar Pena) yang dinaungi oleh Pramuka UIN SATU Tulungagung mengadakan Bedah Buku dan Diskusi Wawasan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, Kamis (21/10/2021). Diskusi dengan nama program SARKEM (Sarasehan Seni dan Kebudayaan Manusia) membedah buku karya Clifford Geertz yang berjudul Agama Jawa (Religion of Java) dilaksanakan di Sanggar 2 Pramuka UIN SATU Tulungagung.  Mohammad Harun selaku Ketua Dewan Racana 03-113 menyampaikan, diskusi seperti ini adalah kegiatan yang penting untuk terus menerus diagendakan. Selain memperoleh ilmu baru juga melatih keberanian berbicara. "Banyak yang ingin ikut kegiatan ini tapi terhalang dengan berbagai hal, hal itu dalam dunia Pondok Pesantren sering disebut Uduk Jatahe (bukan kesempatannya). Jadi kita yang dapat mengikuti kegiatan seperti ini harus bersyukur dengan nikmat waktu dan nikmat kesempatan...