Menyongsong Ekonomi Kreatif, Pramuka UIN SATU Tulungagung Siap Kampanyekan Ecoprint!.

Sebagai salah satu gerakan Ekonomi Kreatif yang menjadi pilar menuju Tulungagung Smart City mulai disoroti. Berbagai Stakeholder, baik mulai dari Dinas terkait, Pelaku Usaha skala Mikro atau Makro telah melakukan persiapan. Tidak hanya itu, Pramuka UIN SATU Tulungagung pun juga tidak ingin ketinggalan momentum tersebut. Jalinan kerja sama dengan Pelaku UMKM mulai digencar-gencarkan. Sabtu (30/10/2021) Pramuka UIN SATU Tulungagung melakukan komunikasi sebagai langkah awal kerja sama berkelanjutan dalam bidang Boutique dan Craft dengan salah satu pelaku UMKM di Tulungagung. 

Boutique dan Craft El Hijaaz yang belokasi di Desa Tambakrejo Kec. Sumbergempol Kab. Tulungagung yang bergerak dalam bidang Fashion dan Kerajinan berbahan dasar alam menjadi mitra Pramuka UIN SATU Tulungagung. Sejak Masa Orientasi Pramuka Pandega Angkatan 33, Pramuka UIN SATU Tulungagung sudah bermitra dalam rangka Pelatihan Batik Shibori (Batik Celup). 

Selain Batik Shibori (Batik Celup), Boutique dan Craft El Hijaaz juga memproduksi Batik Ecoprint. Ecoprint merupakan teknik pewarnaan kain dengan memanfaatkan bahan alam dalam membuat motif. Biasanya teknik ini menggunakan daun, bunga, ranting kecil maupun rumput. Kemudian perekatan dikakukan dengan cara dikukus atau istilahnya disteam. Sehingga warna dan motif tergantung pada tekstur serta serat tanaman yang digunakan. 

Koordinator Dewan Racana 03-113 Bidang Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan mengungkapkan, kerajinan berbahan dasar alam merupakan salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produksi tekstil."Selain dipandang dalam keindahan seni yang dihasilkan dari motif masing-masing tanaman, Ecoprint menggunakan bahan dasar alam, sehingga menjadi nilai keunggulan tersendiri", ujar Muhammad Nasrudin. 

Pemilik Boutique dan Craft El Hijaaz mengungkapkan bahwa pangsa pasar Batik Ecoprint memang cenderung diminati oleh kalangan masyarakat yang mengerti seni, fashion, dan penggiat produk berbahan dasar alam. Bila disandingkan dengan produk terapan maka masyarakat umum cenderung memilih produk terapan yang sesuai dengan budget serta kebutuhan masyarakat.

"Batik Ecoprint yang sudah jadi baju, tas, maupun produk-produk yang lain memang relatif memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh proses pembuatan, bahan dasar yang digunakan, dan kualitas yang dipertahankan", ujar Elis. 

Banyak Dinas terkait, lembaga maupun instansi mengadakan kolaborasi pelatihan Ecoprint dengan Boutique dan Craft El Hijaaz. Dikarenakan Batik Ecoprint mulai diminati serta menjadi hal yang cukup asing ditelinga Masyarakat pada umumnya.

"Sebenarnya banyak yang berkunjung kesini mas, mengadakan pelatihan bersama disini. Mulai Dinas, Instansi Pendidikan, dan lain sabagainya. Selain itu acara-acara pemerintahan, Kampus, Koperasi dan sebagian Bank juga pernah memesan produk sebagai souvenir maupun oleh-oleh. Selain itu Saya juga senang mengadakan pelatihan untuk para Pelajar maupun Mahasiswa dengan tujuan generasi muda mengetahui dan ikut serta mengkampanyekan penggunaan bahan alam, apalagi sebagai anak Pramuka", sambung Elis. 

Melalui kerja sama seperti ini, diharapkan Pramuka UIN SATU Tulungagung memiliki andil serta berkontribusi dalam pengembangan Ekonomi Kreatif, khususnya di Kabupaten Tulungagung. Sehingga selain mahir dalam bidang kepramukaan, Sumber Daya Manusia Pramuka UIN SATU Tulungagung memiliki daya saing dalam bidang ekonomi maupun menjadi sosok entrepreneur yang handal. (Ulum/Red)




 

Komentar

Posting Komentar