Ikut Sukseskan Kegiatan Tanam Seribu Pohon
Ikut Sukseskan Kegiatan Tanam Seribu Pohon
Oleh : M. Triadi Apriliawan
(Dokumentasi kegiatan Tanam Seribu Pohon)
Partisipan Tanam Seribu Pohon
Kamis (23/12/2021) Tanam Seribu Pohon di Ngantru (halaman 2 Sungai Brantas Tulungagung) menjadi bukti wujud nyata dalam melestarikan alam khususnya di pesisir Sungai Brantas. Tulungagung dilewati Sungai Brantas kurang lebih 15 km ada 5 halaman salah satunya dihalaman 2 yaitu ngantru. Adapun kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Mahasiswa Tulungagung (AMTI). Kegiatan tersebut dihadiri dinas terkait seperti Ketua dinas linkugan hidup, BWS, dan Bupati Tulungagung.
Tidak ketinggalan dalam momentum yang berharga ini, sebagai Pramukawan sekaligus menjadi Mahasiswa juga harus mengambil momen sekaligus merefleksikan makna dari melestarikan itu sendiri. M. Triadi Apriliawan, Ketua Dewan Racana terpilih periode 2022 mengungkapkan “Sebagai pemuda yang suka berkarya harus berkontribusi aktif dalam melestarikan tumbuhan dari cara menanam dan juga merawatnya, karena dalam kegiatan seperti gerakan menanam pohon biasanya kurangnya itu diperawatannya. Ketika pohon ditanam maka pohon itu akan menaruh harapan kepada sie penanam agar dirawat sepenuh hati hingga menjadi pohon yang memberikan manfaat bagi semua makhluk hidup.”
(Dokumentasi kegiatan Tanam Seribu Pohon)
Membawa pohon ke tempat penanaman
Tanam Seribu Pohon merupakan kegiatan melestarikan pesisir sungai brantas yang melewati Kabupaten Tulungagung. Ketua Asosiasi Mahasiswa Tulungagung, Bagus taufik akbar menyampaikan, “Upaya melestarikan pesisir Sungai Brantas yang melewati Kabupaten Tulungagung kurang lebih 15 km melewati 5 halaman yang menjadi pr dalam melestarikan alam”.
(Dokumentasi kegiatan Tanam Seribu Pohon)
Penanaman oleh Perum Jasa Tirta 1
Turut hadir dalam acara ini Bupati Tulungagung. Dalam kegiatan Tanam Seribu Pohon dihadiri “wakil wakil wakil” ujar mas bagus, karena dalam kegiatan Tanam Seribu Pohon tidak bisa dihadiri bapak bupati tulungagung karena berhalangan. Staf Bupati Tulungagung yang mewakili, “Dalam kegiatan penenaman pohon biasanya cenderung diceremonial saja, mohon maaf sebelumnya yang saya harapkan semoga bukan hanya ceremonial saja untuk aksi Tanam Seribu Pohon melainkan merawatnya sehingga apa yang kita tanam dapat menghasilkan. Pohon biasanya ditanam dan membutuhkan waktu yang cukup lama, nah disitu letak point yang sulit biasanya terkait merawat pohon”.
Diharapkan melalui kegiatan seperti ini, Pramuka UIN SATU Tulungagung memiliki rasa peduli terhadap melestarikan lingkungan bukan hanya menanam melainkan merawat dan menjaga. Sehingga dapat manfaat bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya khusunya di daerah pesisir Sungai Brantas Tulungagung.
Komentar
Posting Komentar