STRATEGI PEMERINTAH DESA SUMBERDADI DALAM MEMUTUS RANTAI PERSEBARAN COVID-19

STRATEGI PEMERINTAH DESA SUMBERDADI DALAM MEMUTUS RANTAI PERSEBARAN COVID-19

Oleh: Kak Umi Kulsum ('33)

            Pada saat ini dunia dalam kondisi waspada karena kedatangan virus corona atau dikenal dengan nama covid-19. Pada akhir Desember 2019 virus ini mulai muncul di China, pada tanggal 7 Januari 2020 salah satu rumah sakit yang berada di China telah menginformasikan bahwa covid-19 merupakan salah satu virus yang masih satu kubu dengan virus SARS-CoV-2. Dalam kurun waktu satu bulan saja, virus ini telah berhasil menyerang hampir seluruh bagian dunia salah satunya Negara Indonesia. Penularan virus ini melalui sentuhan basah dan air liur. Negara Indonesia mempunyai strategi untuk menyikapi virus ini, seperti yang dilakukan di China untuk membatasi akses keluar masuk dan menutup lokasi yang dapat memicu kerumunan (lockdown). Indonesia juga menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
            Menindaklanjuti kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, pemerintah kabupaten Tulungagung melalui Bupati Tulungagung menegaskan bahwa masyarakat Tulungagung untuk membatasi mobilitas tinggi. “Sementara waktu masyarakat harus menghindari tempat keramaian dulu, termasuk pasar. Di pasar pengelola juga harus menyediakan hand sanitizer” tutur Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo (27/03). Di dalam memutus rantai pandemi covid-19, IAIN Tulungagung juga berperan aktif dalam hal ini. IAIN Tulungagung menawarkan rusunawa dan ruang kuliah untuk digunakan sebagai ruang isolasi pasien covid-19. Dibuktikan dengan, Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada Ketua Satgas Penanggulangan Wabah Covid-19 Kabupaten Tulungagung terkait penawaran tersebut, “Jika diperlukan, IAIN Tulungagung memiliki rusunawa dan ruang kuliah yang dapat digunakan” terang Maftukhin di Tulungagung, Senin (29/03).
            Dalam merespon upaya pemerintah Kabupaten Tulungagung, pemerintah Desa Sumberdadi juga menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah Desa Sumberdadi melarang adanya kerumunan misalnya rutinitas tahlilan ditunda terlebih dahulu sampai pandemi covid-19 selesai. Pemerintah Desa Sumberdadi juga menerapkan kepada masyarakatnya agara menggunakan masker. Beberapa masjid di Desa Sumberdadi juga menerapkan jamaah yang memiliki jarak sekitar satu meter pada setiap jamaah. Pada setiap RT juga menyemprotkan cairan disinfektan ke rumah-rumah warga. Para pemuda-pemuda Nahdlatul Ulama Desa Sumberdadi juga ikut serta dalam memutus rantai persebaran covid-19 dengan cara “Satu Kader Satu Masker”.
            Karena di salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Desa Sumberdadi bagian Timur sudah ada yang terpapar virus corona, pemerintah Desa Sumberdadi untuk menghimbau masyarakat agar tetap di rumah saja untuk menghindari persebaran virus ini. Pada beberapa ruas jalan yang menghubungkan menuju ke desa tersebut ditutup untuk mengisolasi warga desa agar tidak ada yang keluar masuk desa tersebut dan tidak ada yang takziah ke dalam desa tersebut dikarenakan sudah terdapat pasien yang meninggal dikarenakan virus ini (17/04).

Komentar