SEJARAH PRAMUKA IAIN TULUNGAGUNG
SEJARAH
PRAMUKA
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Pramuka telah diperkenalkan di lingkungan sekolah sejak duduk di bangku
Sekolah Dasar, di mana dalam memperkenalkannya Pramuka hanyalah suatu pendidikan
yang berisi tepuk dan menyanyi, tanpa diisi pendidikan-pendidikan yang lebih
dari itu. Seiring waktu yang terus
berjalan Pramuka semakin dikembangkan sampai di perguruan tinggi, tentu saja
dengan materi yang lebih berguna atau bermanfaat bagi diri anggota pramuka
sendiri maupun bagi orang lain.
Demikian juga halnya dengan Pramuka yang ada di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, di mana
memiliki beribu-ribu persoalan yang harus dihadapi agar pramuka di IAIN
terbentuk sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu organisasi yang patut
diteladani, yakni organisasi yang mampu memberikan pembinaan pada generasi muda
dan anak-anak bangsa dalam menumbuhkan kedewasaaannya dan berupaya bagaimana
keberadaan dan juga berbagai macam bentuk pendididkan krpramukaan bisa diterima oleh berbagai macam kalangan baik yang
rendah sampai pada kalangan yang tinggi tanpa membedakan suku, ras dan golongan
satu dengan yang lain.
Di sisi lain eksistensi pramuka kini semakin diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat, terbukti pada saat ini sebagai anggota pramuka yang benar-benar
memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pramuka, bersifat patriotik dan lain
sebagainya telah dipercaya untuk membantu menyukseskan Pemilu Tahun 2004 dan
2009. Hal ini membuktikan bahwa
pramuka benar-benar memiliki kualitas independensi yang dapat dibanggakan.
Dengan demikian, sebagai mahasiswa di lingkungan Perguruan Tinggi Islam
Negeri akan merasa menyesal kemudian kalau wadah yang strategis ini tidak
dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Agar para
anggota pramuka lebih terpatri rasa memiliki terhadap gerakan pramuka khususnya
yang berpangkalan di IAIN Tulungagung, maka sangatlah diperlukan bagi anggota
pramuka untuk mengetahui secara jelas tentang sejarah Gugusdepan dan mengenal para
perintis, pendiri dan para pejuangnya.
Dalam sejarah Gerakan Pramuka di IAIN
Tulungagung akan diuraikan setahap demi setahap ke dalam tujuh periode, yakni
sebagai berikut:
a. Periode penggalangan
b. Periode pendirian
c. Periode pengembangan
d. Periode pembenahan
e. Periode perintis
f. Periode kebangkitan
g. Periode Penerus Perjuangan
a. Periode Penggalangan
Pada periode ini tidak banyak
kejadian yang penting namun perlu dicatat dan dihargai, bahwa telah munculnya
tokoh pramuka yang memikirkan mati-matian dan berjuang secara diplomatis,
yaitu Kak Drs. Toyan Bukhori (alm. 2006) dari Kediri, (pernah menjadi Andalan Kediri Mahir
Penegak Pandega). Pada waktu itu Dekan Fakultas Tarbiyah Tulungagung IAIN Sunan Ampel adalah Bpk. Drs. Murtadhlo. Karena tidak banyak pendukung yang disebabkan
memang mahasiswanya masih sedikit maka Kak Toyan tidak mampu melaksanakan
kegiatan pramuka, hanya menyerukan kepada mahasiswa dan sekedar berbincang-bincang kepada pimpinan
fakultas.
Sehubungan dengan itu pada
kesempatan lain Kak Toyan sering mengadakan konfirmasi dengan Pimpinan
fakultas, akhirnya tiba gilirangnya mendapatkan teguran dari Pimpinan bahwa
tidak diperkenankan Pramuka masuk di IAIN yang beralasan: ”Belum ada
perguruan tinggi lain yang ada pramukanya”. Peristiwa ini dialami pada tahun 1979
dan juga menyebar beritanya sampai ditelinga para mahasiswa lainnya sehingga
niat yang semula menggebu-gebu kandas ditengah jalan. Hal
ini disebabkan karena disamping tidak direstui oleh pimpinan juga tidak
mendapatkan dukungan para mahasiswa yang masih minus informasi mengenai
pramuka.
b. Periode Perintisan
Setelah kurang lebih lima tahun
terjadi kesenjangan pemikiran antara periode satu sampai kedua ini, tepatnya
pada tahun 1985 bermuncullah tokoh-tokoh perintis baru, antara lain:
- Kak Drs. Sukarji, M.
Ag. (sekarang
menduduki di DIKNAS dan Dosen STAI Diponegoro Tulungagung)
- Kak Sulaiman, M. Pd.I (sekarang pegawai Depag
Magetan dan Dosen UII Madiun)
- Drs. Muhibuddin (sekarang Dosen STAI
Diponegoro)
- Kak Sopingi (sekarang guru di
Lampung)
- Kak Siti Rodliyah
- Kak Imam Malik
Masyhuri (sekarang Dosen IAIN Tulungagung)
Pada periode
ini kejadian penting yang patut dicatat adalah berhasilannya kelompok cerdas
cermat pramuka di RKPD Tulungagung dari IAIN adalah Kak Sukarji, Kak Imam Malik
Masyhuri dan Kak Muhibbudin pada tahun 1985. Pada tahun ini pula pernah mewarnai
Seminar Penegak Pandega yang diadakan di SPG Tulungagung oleh DKC Tulungagung,
dalam seminar ini pernah terjadi adu argumentasi antara Kak Sukarji dkk dengan
Kak Akhyak ketika masih kelas III MAN 1 Tulungagung.
Pada periode perintisan ini belum
berhasil pula pramuka didirikan, walaupun sudah banyak kegiatan yang telah dilaksanakan
hal ini mengalami kegagalan pula karena belum adanya koordinasi dengan SEMA
pada waktu itu dan hanya SEMA saja yang boleh mengadakan kegiatan dilingkungan
kampus.
c. Periode Pendirian
Pada periode ini ada perkembangan
pesat setelah masuknya Kak Akhyak yang dengan segala
kemampuannya mengadakan penelitian dan berhasil membaca situasi serta menemukan
sebab-sebab sulitnya pramuka berdiri di IAIN Tulungagung. Pada tahun 1986 beliau berhasil menduduki Kosma Tingkat,
masuk pula menjadi wakil Tingkat (Mukosma) sekarang dan pada waktu itu masih
BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa).
Pada waktu kampus menerima mahasiswa
baru Kak Kirom sebagai ketua Sema-nya maka diadakan Bisma tahun 1987, para peserta diadakan semacam Tanya jawab
mengenai kesenangan (Hobi) para peserta. Akhirnya yang paling terbanyak
jawabannya adalah pramuka sebagai hobi terbanyak dari para peserta.
Yang tercacat sebagai perkumpulan
pertama kali antara lain; Kak Ahmad Rohim, Kak Bibit Prayoga, Kak Arif
Mustakim, Kak Mukhlis Hasani, Kak Indah Masyruri, Kak Umi Mahfudiyah, Kak
Yuana, Kak Khoirul Anam, Kak Siti Rofikoh dll, selanjutnya mereka mengikuti
masa orentasi pramuka pandega (MOPP) untuk yang pertama kalinya.
d. Periode
Pengembangan
Setelah masa Bhakti kepengurusan
Dewan Racana Habis, kemudian secara berturut-turut dua kepengurusan Dewan
Racana¸ yang termasuk pada periode ke IV ini, yakni pada tahun 1988/1990
terpilih Kak Mustofa sebagai KDR 1683 dan Kak Endah Masrurin KDR 1684 untuk
masa Bhakti 1988/1990. Selanjutnya
sebagai penerusnya adalah Kak Marlan KDR 1683 dan Kak Siti Rofiah KDR 1684 untuk
masa Bhakti 1990/1992.
Pada pereode ini yang menjadi
catatan penting bahwa Gugusdepan Pramuka IAIN Tulungagung berhasil mengadakan
Perkemahan Madrasah Aliyah se-Kabupaten Tulungagung, mensponsori seminar
pramuka se-IAIN di Indonesia di IAIN Sunan Kalijaga, Kemah Kerja Mahasiswa
berturut di Desa Sidem ke II, Bakung Blitar Selatan, Kerajinan dalam rangka
Community Development, perkemahan Pelang Trenggalek, bekerja sama dengan
Civitas akademika dengan program BALASTA II se-Jawa Bali dengan Start Sendang
dan Finish IAIN Tulungagung.
Kedua periode di atas dalam masa baktinya
memperioritaskan kegiatan-kegiatan keluar, sehingga masalah-masalah internal
Gugusdepan menjadi terabaikan, manejemen organisasi pramuka mengalami stagnan. Banyak arsip-arsip pramuka ada
dimana-mana, ada yang di pondok pesantren Al-Fattah Mangunsari juga ada di
Pondok Panggung Tulungagung, ada yang di kampus bahkan di tempat-tempat kos anggota pramuka karena memang sanggar pada saat itu belum memiliki alias nunut,
mundut ngandut di rumah mertua yaitu Kantor Senat Mahasiswa artinya belum bisa mengatur rumah tangga sendiri sehingga masih canggung dalam mengembangkan
organisasi sendiri.
e. Periode Pembenahan
Pada awal pereode ini yang menjadikan
perhatian dalam menentukan kegiatan
pramuka lebih lanjut adalah 'Sanggar' sebagai tempat bernaung dan tempat dimana
bisa mengatur rumah tangga sendiri, sementara itu juga ingin bagaimana bisa
mencapai segala cita-cita dalam seluruh kegiatan berhasil dengan baik, kondisi
psikologis bagi anggota pramuka pada waktu itu memikirkan bagaimana sanggar
dapat terwujud sangat membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam melakukan
pendekatan-pendekatan dengan para pimpinan dan lobi-lobi diantara Civitas
organisasi.
Bersamaan dengan suasana inilah pada
tanggal 7 Maret 1992 terpilihlah Kak Zaini Fasya KDR 1683 dan Kak Anis Sholehah KDR 1684 untuk masa Bhakti 1992/1993
dengan pekerjaan Rumah Tangga yang diamanatkan pada awal masa bakti. Peristiwa yang pertama sepanjang sejarah
Gerakan Pramuka di IAIN Tulungagung yaitu pada tanggal 7 April 1993 mendapatkan
tempat/ruangan sendiri untuk sanggar pramuka dari fakultas sebagai perhatian
dan penghormatan bagi kegiatan-kegiatan pramuka, sehingga spontan segala
administrasi pramuka berikut pembukuan yang tertib, prosedur surat-menyurat
yang mendapatkan panduan 5 buah uraian tugas dan tata hubungan pejabat-pejabat
di lingkungan Fakultas dan terwujudnya Nameboard Pramuka sebagai bentuk
eksistensi legal formal di lingkungan Fakultas Tarbiyah Tulungagung.
Disamping pembenahan di internal
Gugusdepan Gerakan Pramuka IAIN Tulungagung, sebagai wujud perieode ini bahwa
kegiatan pramuka tidak hanya tepuk-tepuk dan bernyanyi, pada masa bakti ini
diadakanlah seminar sehari yang pertama tentang “Sosial Damends” oleh Kak Adib
dari Universitas Airlangga, rutinitas perkemahan dilaksanakan di Sidem III, Temu Racana se-IAIN Jawa Timur di IAIN
Surabaya yang mendapatkan sambutan hangat oleh PUREK III Al Ustadz Drs. Mudjib
Manan dengan kata-kata pesanya menyatakan
“Saat ini
Pramuka Di Lingkungan IAIN Sunan Ampel sudah mencapai taraf kebersamaan, baik
kebersamaan dalam kesengsaraan maupun kebersamaan dalam kejayaan”.
f. Periode kebangkitan
Dengan berakhirnya pereode
pembenahan baik pembenahan internal rumah tangga Gugusdepan maupun menggalakkan
kerjasama eksternal Gugusdepan, membuktikan bahwa keberadaan pramuka mudah
diakui baik dilingkungan kampus maupun dikalangan masyarakat pada umumnya. Kondisi yang sudah relatif baik dan
stabil ini diibaratkan sebuah negara yang telah memproklamasikan kemerdekaan
tinggal bagaimana mengisi kemerdekaan itu dengan memantapkan kegiatan dalam
segala bidang khususnya yang mengacu pada tiga orientasi keberhasilan; 1) Aspek keberhasilan akademik, 2) Aspek keberhasilan organisasi, dan 3) Aspek
keberhasilan exsperient and skill. Selanjutnya
mempererat kembali hubungan yang semakin baik dengan mengadakan kegiatan yang
bersifat integral.
Pada
perkembangan Gerakan Pramuka inilah tiba saatnya amanat-amanat ini dilanjutkan
oleh senior-senior muda yang kreatif, produktif dan penuh tanggungjawab
terhadap organisasi kemudian tiba saatnya tampuk kepemimpinan Dewan Racana
dilanjutnya oleh Kak Ahmad Shodiq sebagai KDR 1683 dan Kak Sadiyatul
Munawaroh sebagai KDR 1684 masa bakti tahun 1993/1994. Pada periode ini banyak kegiatan-kegiatan spektakuler dan
ide-ide cemerlang mulai kelihatan baik di dalam kampus maupun di kalangan
masyarakat. Di samping kegiatan rutin
Kemah Kerja Bakti, ada rintisan Festival Busana Muslim, Lomba Masakan Sedap dan
kajian-kajian Ilmiah tentang perkembangan perkuliahan bagi anggota Gerakan
Pramuka.
g. Periode Penerus Perjuangan
Terpilihlah Kak Ahmad Rohman
sebagai KDR 1683 dan Kak Atik Nurhayati sebagai KDR 1684 masa
bhakti 1994/1995. Sebagai periode
penerus perjuangan, maka periode ini berusaha mengadakan berbagai macam kegiatan
yang bisa dijadikan sebagai kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahunnya, antara
lain Festival Busana Muslim II dan Gemapeta. Dalam kegiatan ini selanjutnya
dipergunakan untuk mengumpulkan bakat yang dimiliki oleh seluruh generasi muda
bukan hanya di daerah Tulungagung saja akan tetapi di luar kota Tulungagung.
Selanjutnya secara berurutan para
penerus perjuangan Gerakan Pramuka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Tulungagung
adalah sebagai berikut:
1. MB 1995/1996 Kak Sholichin 1683 dan Kak Siti Umi Zun M 1684
2. MB 1996/1997 Kak Kusairi 1683 dan Kak Umi Alfiatin 1684
3. MB 1997/1998 Kak Syaifudin 1683 dan Kak Cholis atun Niam 1684
4. MB 1998/1999 Kak
Zaenal Abidin 1683 & Kak Kiramul Baruroh 1684
5. MB 1999/2000 Kak
Zaenal Abidin 1683 & Kak Leni Sunhajar 1684
6. MB 2000/2001 Kak
Heri Widodo 1683 & Kak Laeh Kalim 1684
7. MB 2001/2002 Kak
Toton Fanshurna 1683 & Kak Susmiati 1684
8. MB 2002/2003 Kak Mastur Hadi 1683 & Kak Zuroidatul
Asmah 1684
9. MB 2003/2004 Kak
Ibnu Nasikin 1683 & Kak Almin Suciaroh 1684
10. MB 2005/2006 Kak
Sahir 1683 & Kak Iin 1684
12. MB 2007/2008 Kak
Ainur Rofiq 1683 & Qurota Ayun 1684
13. MB
2008/2009 Kak Khoirudin 1683 & Kak Ainun 1684
14. MB
2009/2010 Kak Anhar 1683 & Dwi Andri 1684
Di pertengahan kepengurusan terjadi
perubahan nomor Gugusdepan yaitu 03.113 untuk nomer
Gugusdepan Putra dan 03.114 untuk nomer Gugusdepan Putri.
17. MB 2012/2013 Kak Alvian Rosyadi 03.113 & Kak Hani Khoirotun N. 03.114
Kemudian pada
periode setelah ini ada perubahan alih status dari STAIN Tulungagung ke IAIN
Tulungagung. Jadi pada periode 2013/2014 sudah resmi menjadi pangkalan IAIN
Tulungagung.
18. MB 2013/2014
Kak M. Afifta Rahman 03.113 & Kak Diah Rahayu W. 03.114
19. MB 2015/2016
Kak Andika Hadi Prasetyo 03-113 & Kak Zahro Al Fatmi 03-114
20. MB 2016/2017
Kak Agus Dwiyono 03-113 & Kak Siti Nadhiroh 03-114
21. MB 2017 Kak M.
Zainur Rofiq 03-113 & Kak Renita Dewi Wahyuni 03-114
22. MB 2018 Kak
Adib Rizal Fanani 03-113 & Kak Alfi Cahyani 03-114
23. MB 2019 Kak Aldesir Zahedi 03-113 & Kak Zaqi Yatunnisak 03-114
24. MB 2020 Kak Sobirin 03-113 & Kak Ginaris Nurul Haqiqi
03-114
Nama-Nama
Pemangku Adat Pramuka IAIN Tulungagung
1. MB 1990/1991
2. MB 1991/1992
3. MB 1992/1993 Kak Akhyak
4. MB 1993/1994
5. MB 1994/1995
6. MB 1995/1996
7. MB 1996/1997
8. MB 1997/1998
9. MB 1998/1999
10. MB 1999/2000
11. MB 2000/2001
12. MB 2001/2002 Kak Masruki & Kak Khamim Fiatin
13. MB 2002/2003 Kak Hanafi & Kak Susmiati
14. MB 2003/2004 Kak Mastur & Kak Asmah
15. MB 2004/2005 Kak Mastur & Kak Asmah
16. MB 2005/2006 Kak Jaelani
17. MB 2006/2007 Kak Jaelani
18. MB 2007/2008 Kak Ali Mashudi & Kak Anis
19. MB 2008/2009 Kak Ali Mashudi& Kak Nurmawati
20. MB 2009/2010 Kak M. Khoirudin & Kak Ainun Mardyah
21. MB 2010/2011 Kak Fathul & Kak Kak Widya Yunda
22. MB 2011/2012 Kak Bustanur & Kak Umi
23. MB 2012/2013 Kak Rian Fatoni & Kak Zulfa N Kak Putri
24. MB 2013/2014 Kak Nur Hidayat & Kak Lutfhi
25. MB 2014/2015 Kak M.
Zainal Khoirul
Mustofa & Kak Kak
Irma Tri Umami
26. MB 2015/2016 Kak Qomarul Huda & Kak Tutut Tri Wahyuni
27. MB 2017/2018 Kak Agus Dwiyono & Kak Deka Lailatul Rohmah
28. MB 2018/2019 Kak Fuad Fahruroji & Kak Binti Asfiyatur Rohmah
29. MB 2019/2020 Kak M. Abdul Wahab & Kak Vivin Devi Prahesti
30. MB 2020 Kak Rofiq Husnul Ma’afi & Kak Anizatul Afifah
Komentar
Posting Komentar